Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Wali Kota Bontang Basri Rase meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 4 Kota Bontang.
“Anak-anak, maskernya jangan dilepas, cuci tangan sebelum masuk kelas, protokol kesehatan (prokes) selalu dijaga,” kata Basri Rase saat meninjau salah satu ruang kelas di SMPN 4 Kota Bontang, Senin (20/09/2021).
Orang nomor satu di pemerintahan Bontang itu juga mengingatkan kepada guru-guru agar tidak lalai dalam penerapan prokes terhadap anak didik yang melakukan PTM terbatas.
Selain itu juga memberikan masukan kepada pihak guru untuk disampaikan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) mengenai mata pelajaran pendidikan moral pancasila (PMP) kembali diterapkan di sekolah.
“Kalau bisa guru-guru mengusulkan kepada Mendikbud agar mata pelajaran PMP dimasukkan dalam pelajaran di sekolah,” pintanya.
Tujuannya kata Basri Rase, untuk membentuk siswa maupun siswi yang berkarakter baik. Siswa bisa patuh kepada orang tuanya dan guru-guru di sekolah bahkan orang yang lebih tua.
“Sebab sekarang ini tidak sedikit anak-anak sudah tidak memiliki moral, berani sama orang tua dan gurunya. Zaman dulu melihat mata guru kita sudah tidak berani,” bebernya.
Menanggapi pernyataan Wali Kota Bontang Basri Rase, Kepala SMPN 4 Kota Bontang, Dorta Situmeang menyatakan sangat mendukung. Bahkan pembelajaran karakter itu sudah tertuang dalam kurikulum tahun 2013. Namun pembelajaran jarak jauh (PJJ) online menjadi kendala untuk menerapkannya.
“Melalui PTM terbatas ini, para guru siap untuk mengajarkan karakter siswa dan mengimbau untuk mengutamakan hal itu,” tegasnya.
Dorta Situmeang menjelaskan terkait PTM terbatas di SMPN 4 Kota Bontang, baru hari ini diterapkan. Di mana terdapat dua sif atau pergantian dalam jadwalnya, yaitu sif pertama pukul 07.30 – 10.30 Wita dan sif kedua pukul 09.00 – 12.00 Wita.
“Dalam satu kelas hanya diisi 16 sampai 17 murid dan pihak sekolah juga akan melakukan evaluasi setiap hari Jumat,” tutupnya.