
Insitekaltim,Samarinda– Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda Joha Fajal meminta kepada inspektor tambang untuk mengawasi secara khusus perusahaan-perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kota Tepian.
“Kami meminta kepada inspektur tambang agar secara khusus mengawasi perusahaan-perusahaan IUP dalam hal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) maupun reklamasinya,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda Joha Fajal, Senin (30/1/2023) melalui sambungan telepon.
Lanjut Joha Fajal, jika dilihat dari aktivitas menambang perusahaan batu bara di Samarinda, hampir sebagian besar belum memenuhi kaidah pelestarian lingkungan dan bahkan dampak buruknya justru dirasakan masyarakat.
Buntut dari keteledoran komitmen perusahaan pemegang IUP tersebut, salah satunya adalah terjadinya jalan warga yang berdebu, kemudian kecelakaan di lubang pascatambang, serta yang terbaru kecelakaan kerja akibat struktur konsesi tambang yang longsor milik salah satu perusahaan di Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran.
“Keberadaan operasi tambang batu bara yang sangat dekat dengan permukiman warga, menggambarkan betapa buruknya Amdal dari perusahaan tersebut, perlu dipertanyakan komitmennya sebelum IUP itu dikeluarkan,” sindir Joha.
Menurut Joha Fajal, inspektur tambang jangan sampai lengah mengawasi operasi perusahaan-perusahaan tambang batu bara di wilayah Samarinda.
“Termasuk penegasan terhadap perusahaan yang tidak mengindahkan reklamasi pascatambang. Untuk apa lubang dalam bekas penggalian tambang tersebut, dibiarkan menjadi kolam, sehingga efeknya akan merugikan masyarakat sekitarnya,” keluh Joha Fajal lagi.
Tambang hakikatnya adalah mengeksplorasi sumber kekayaan alam di bumi, namun harus juga diseimbangkan dengan mengembalikannya dalam bentuk penghijauan atau penutupan kembali lubang eks tambang, agar ada keseimbangan lingkungan.
“Saya juga meminta kepada pihak kepolisian yang menyelidiki insiden kecelakaan akibat longsornya area tambang, untuk terus melakukan koordinasi yang intens dengan inspektur tambang, agar perusahaan tidak hanya menguras kekayaan alam, namun memperhatikan ekologi dan kesehatan keselamatan kerja karyawannya,” tutup Joha