
Insitekaltim, Sangatta – Sebagai wadah silaturahmi di perantauan. Masyarakat Suku Bugis asal Pinrang, Enrekang, Sidrap, Barru, dan Parepare membentuk wadah yakni Kerukunan Keluarga Ajatappareng (KKA) di Kabupaten Kutai Timur.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pakar Ajatappareng, Nirwan Rais, organisasi kerukunan tersebut dibentuk lantaran sejarah yang membawahi 5 kabupaten yakni Pinrang, Enrekang, Sidrap, Barru, dan Kota Parepare.
“Sebenarnya dilatar belakangi karena sejarah. Kami kelurga besar Ajatappareng yang ada di Kutai Timur, terpanggil untuk melestarikan kerukunan ini, dan alhamdulillah kemarin sudah terbentuk kepengurusan,” ungkapnya pada awak media.
Ia pun berharap agar organisasi kerukunan Ajatappareng di Kutim dapat melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan dan bisa bersenergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim.
“Tujuannya untuk menjaga adat istiadat sesuai dengan leluhur kita dalam Ajatappareng,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Ajatappareng Kutim, Asbudi mengatakan terbentuknya kerukunan tersebut merupakan inisiatif dari pada tokoh yang ada di Kutim. Hal itu kata dia, untuk membuat wadah berhimpun silaturahmi yang berada di perantauan.
“Kerukunan ini bukan sebuah saingan dari organisasi paguyuban lainnya. Tapi rumpun bersama kabupaten/kota yang ada di Kutim,” jelasnya.
Sebagai ketua yang terpilih, pihaknya akan menyusun program kerja yang lebih menyentuh kepada sosial kemasyarakatan dan diskusi kebudayaan.
“Kita akan bersinergi dengan Pemkab Kutim, dengan lintas organisasi yang ada seperti Dayak, Kutai dan Banjar. Kita akan bersilaturahmi untuk memperkenalkan organisasi kita ini,” urainya.
Organisasi kerukunan Ajatappareng di wilayah Kutim diketuai oleh Asbudi, Ketua harian Nasrudin, Sekretaris, Andi mappawekke, Bendahara Hj. Nuraini Latief, Ketua Dewan Pakar Nirwan Rais dan Ketua Dewan Pembina H. Hasbullah Lambung.