
Insitekaltim,Sangatta – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kutai Timur Mulyono menegaskan komitmen kuatnya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan melestarikan budaya daerah di Kutim.
Salah satu programnya adalah pengembangan jam pelajaran tambahan di sekolah umum dan negeri untuk melaksanakan pengajian terhadap kecintaan terhadap ayat suci.
“Program ini mencakup pembelajaran membaca ayat suci Al-Qur’an untuk siswa muslim, sementara siswa nonmuslim akan belajar kitab suci sesuai dengan agama masing-masing,” jelas Mulyono saat sambutan di Primavaganza XVII SD YPPSB 3 Sangatta Utara, Sabtu (4/11/2023).
Ia juga menekankan pentingnya pembekalan kepada pengajar agar program ini berjalan sesuai standar yang ditetapkan.
Selain itu, menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, Mulyono menekankan pentingnya melestarikan kebudayaan daerah, terutama dalam hal bahasa daerah. Untuk itu Disdikbud Kutim menerapkan pembelajaran muatan lokal Bahasa Kutai di sekolah guna menjaga agar bahasa daerah Kalimantan tidak punah.
“Provinsi Kaltim memiliki beragam bahasa daerah, di antaranya Bahasa Kutai, Dayak, Banjar, Paser, Berau dan lainnya. Tapi untuk sementara yang kita fokuskan Bahasa Kutai,” paparnya.
Mulyono juga menyadari bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam pendidikan dan budaya di Kutai Timur. Namun, dia menyatakan tekadnya untuk selalu memberikan yang terbaik. Ia ingin bersama-sama dengan komunitas pendidikan dan masyarakat setempat untuk memajukan pendidikan di Kutim
“Saya berharap upaya bersama ini akan membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkualitas bagi generasi muda serta melestarikan kekayaan budaya daerah,” pungkasnya.